Senin, 29 Desember 2008
Temulawak , Ikon Obat Herbal Indonesia
Bahan alam tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan baik sebagai obat maupun bahan obat menunjukkan kecenderungan peningkatan dalam penggunaannya. Peningkatan penggunaan ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap khasiat dan keamanannya, karena pengunaannya tidak lagi hanya berdasarkan pengalaman empirik secara tradisional saja, tetapi telah mendapat dukungan data ilmiah berdasarkan penelitian.
Pengunaan bahan alam tumbuhan sebagai obat kini terpilah menjadi tiga bagian, yaitu sebagai jamu, sediaan obat yang bahan dasarnya berupa simplisia, cara pembuatannya masih sangat sederhana yaitu dengan cara digodog atau diseduh dengan air panas, penggunaannya didasarkan pada pengalaman turun temurun, serta tidak memiliki aspek jaminan pengendalian kualitas.
Pengunaan lain adalah sebagai sediaan herbal terstandarkan, yaitu sediaan obat herbal yang bahan dasarnya bukan lagi simplisia, tetapi ekstrak yang kualitas serta kadarnya dapat dikendalikan, khasiat dan kemanannya telah melalui pengujian praklinik berupa pengujian pada hewan percobaan, serta kandungan kimia aktifnya telah dapat ditetapkan. Penggunaan yang paling diinginkan adalah penggunaannya sebagai sediaan fitofarmaka, yaitu sediaan seperti sediaan herbal terstandarkan, tetapi telah menjalani dan lulus pengujian klinik.
Sediaan fitofarmaka merupakan sediaan obat herbal yang jaminan kualitasnya setara dengan obat sintetis, sehingga sediaan fitofarmaka ini akan merupakan sediaan obat asal tumbuhan yang bukan lagi menjadi alternative dalam pengobatan, tetapi menjadi mitra sejajar obat sintetis dalam sistem layanan kesehatan formal.
Diantara sekian banyak tumbuhan yang terdapat di Indonesia, temulawak merupakan tumbuhan yang banyak digunakan untuk obat atau bahan obat, hingga dapat dikatakan temulawak merupakan primadona tumbuhan obat Indonesia. Bila Korea terkenal dengan Ginsengnya, bukan tidak mungkin suatu saat nanti temulawak akan menjadi ikon obat herbal Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar