Kamis, 13 Agustus 2009

2010, UI Punya Program S2 Herbal



Indonesia kaya akan sumber daya alam dan budaya. Sayangnya, penggaliannya di dalam negeri masih terbatas. Akibatnya, produk-produk unggulan Indonesia malah dipatenkan oleh pihak asing.

Menyadari hal tersebut, Universitas Indonesia (UI) membuka Program Studi Herbal Indonesia untuk tingkat pascasarjana. Program studi tersebut merupakan hasil kerjasama antara UI dan Martha Tilaar Group. Penandatanganan nota kesepakatan bersama pembukaan program itu dilakukan oleh kedua pihak pada hari ini, Kamis (30/7), antara Rektor UI Prof. Dr. der soz. Gumilar R Soemantri dan Dr Martha Tilaar.
"Merupakan hal yang membahagiakan karena tidak hanya kerja sama dengan industri yang selama ini hanya menjadi perbincangan, namun konkrit," ujar Gumilar dalam sambutannya di Kampus UI, Depok.

Awal pembentukan program studi ini diawali dengan inisiatif pengusaha kosmetik Dr. Martha Tilaar dan timnya bertemu dengan rektor UI untuk membicarakan rencana pembentukannya. Pertemuan langsung ditindaklanjuti dengan pembentukan tim kajian persiapan.

Program studi yang berada di bawah koordinasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini akan dimulai awal 2010. Namun, proses perekrutan mahasiswanya sendiri baru dimulai pada September 2009 mendatang.

Program studi tersebut terdiri dari tiga kekhususan, yaitu Herbal Medik, Herbal dalam Keperawatan dan Estetika Indonesia. Para mahasiswa akan menjalani proses pembelajaran hingga memperoleh gelar Magister Sains Herbal Indonesia dalam empat semester.

Untuk bisa lulus, para mahasiswa harus menuntaskan sekitar 40-42 Satuan Kredit Semester (SKS), yang terdiri dari 57 persen mata kuliah wajib seperti Konsep Herbal Indonesia, Teknologi Berbahan Alam, Farmakognosi, Kewirausahaan dalam Produk Herbal dan Estetika Indonesia, serta 43 persen materi ajar khusus sesuai perminatan herbal medik, herbal dalam keperawatan atau estetika Indonesia.

Selain itu, mereka yang bisa mengikuti program pascasarjana ini harus memiliki latar belakang pendidikan sarjana reguler dari rumpun ilmu kesehatan, biologi, pertanian, kehutanan, serta bidang lain yang memiliki peminatan terhadap herbal. Untuk tahap pertama, kira-kira mahasiswa yang akan diterima sebanyak 100-120 orang.
Ke depannya, Martha Tilaar akan menyediakan tenaga pengajar setingkat doktor untuk menopang program studi ini dan fasilitas tempat praktek seperti Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar, Pabrik Kosmetika Herbal PT Martina Berto dan Pusat Estetika Martha Beauty Gallery.

Selain itu, program studi ini akan mendatangkan tenaga ahli herbal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Martha berharap, program studi ini diharapkan dapat menghasilkan ahli-ahli dalam bidang herbal untuk memaksimalkan kekayaan herbal atau jamu milik Indonesia.
"Kiranya dampak program studi ini dapat menopang industri jamu, obat-obatan herbal, menghasilkan fitofarmaka baru yang biasanya menelan biaya hingga setengah miliar," tambah Gumilar.

Dibukanya program studi ini juga didukung oleh industri jamu lain seperti Ny. Meneer, Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia dan rumah sakit yang menggunakan produk herbal.Sumber Kompas.com