Belajar di ruangan yang nyaman dengan penerangan yang baik tentu diharapkan oleh semua orang, tak hanya anak-anak. Namun penelitian terbaru mengungkap bahwa sebaiknya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya belajar di luar ruangan untuk menjaga kesehatan mata mereka.
Penelitian mengungkap bahwa anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak berada di dalam ruangan untuk belajar memiliki kesehatan mata yang lebih buruk. Cahaya buatan yang ada di dalam ruangan dicurigai sebagai penyebab memburuknya kemampuan penglihatan anak.
Saat ini jumlah anak yang mengalami rabun jauh semakin meningkat. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan jumlah waktu yang mereka gunakan di depan televisi, komputer, atau di dalam ruangan yang menggunakan cahaya buatan. Anak-anak dinilai terlalu banyak menghabiskan waktu mereka untuk melihat layak benda elektronik dan berada di dalam ruangan sehingga berdampak buruk untuk kesehatan mata mereka.
"Selama 100 tahun peneliti telah mengamati efek membaca dan belajar dalam jangka waktu panjang terhadap kesehatan mata. Kebiasaan membaca dan belajar di dalam ruangan membuat kesehatan mata memburuk. Ditambah lagi saat ini banyak orang membaca lewat layar alat elektronik. Ini membuat lebih banyak orang yang mengalami penurunan penglihatan," ungkap ahli bedah mata Dr David Allamby, seperti dilansir oleh Metro.
Penelitian terbaru juga mendukung hasil ini. Itulah kenapa saat ini di China banyak anak yang diajar di luar ruang kelas atau dengan ruangan yang dindingnya terbuat dari kaca. Ruangan dengan dinding kaca barangkali terlihat aneh. Namun penelitian menunjukkan bahwa membiasakan anak belajar di luar ruangan atau dengan cahaya matahari bisa menurunkan risiko rabun jauh hingga 23 persen.
Para ahli juga menyarankan agar anak diberi waktu istirahat dari berbagai alat elektronik seperti televisi, smartphone, atau tablet. Sesekali mata harus diistirahatkan untuk memperbaiki kesehatan mata mereka dalam jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar